Selasa, 27 Juli 2010

Mesut Ozil Dan Team Jerman


Mesut Özil

Mesut Özil
Ozil.png
Informasi pribadi
Tanggal lahir15 Oktober 1988 (umur 21)
Tempat lahir   GelsenkirchenJerman Barat
Tinggi1.80 m (5 ft 11 in)
Posisi bermainGelandang serang
Informasi klub
Klub saat iniWerder Bremen
Nomor11
Klub junior
1995–1998
1998–1999
1999–2000
2000–2005
2005–2006
DJK Westfalia 04 Gelsenkirchen
DJK Teutonia Schalke-Nord
DJK Falke Gelsenkirchen
Klub senior1
TahunKlubTampil (Gol)
2006–2007
2008–
30 (0)
38 (4)   
Tim nasional2
2006–2007
2007–
2009–
Jerman U-19
11 (4)
11 (4)
1 (1)
1 Penampilan dan gol di klub senior
hanya dihitung dari liga domestik dan
akurat per 15 Mei 2009.
2 Penampilan dan gol di tim nasional
akurat per 04:51, 19 Februari 2009 (UTC).
Mesut Özil (lahir 15 Oktober 1988; umur 21 tahun) merupakan seorang pemain sepak bolaberkebangsaan Jerman keturunan Turki yang kini bermain di klub Werder Bremen sejakJanuari 2008. Dia pernah bermain di klub utamanya seperti Schalke.
Di timnas Jerman, dia bermain 1 kali.





























Mesut Özil
Pemuda Sopan Berambut Jabrik



Ia disebut-sebut segai salah satu talenta terbesar dan harapan Jerman pada Piala Dunia Afrika Selatan: Mesut Özil, sutradara lapangan tengah berdarah Turki yang memilih untuk meninggalkan tanah leluhurnya. Oleh Andre Tucic.

Mesut Özil (Foto: dpa)
Besarkan GambarTalenta terbesar abad ini: Playmaker Jerman berdarah Turki, Mesut Özil merupakan harapan besar sepak bola Jerman di turnamen internasional
Selambatnya sejak pertandingan antara Jerman dan Australia di babak penyisihan grup Piala Dunia 2010, Mesut Özil merebut perhatian dunia internasional. Beberapa harian Eropa bahkan cukup berani untuk menyamakan Özil dengan pesepakbola terbaik dunia, Lionel Messi.

Pemuda sopan berambut jabrik ini sejak lama menjadi sensasi, jauh sebelum Piala Dunia bergulir. Sejak dua setengah tahun yang lalu, persatuan sepakbola Jerman dan Turki memperebutkan pria kelahiran Gelsenkirchen ini bak memperebutkan bocah yang hilang.

Bulan Sabit Atau Elang Jerman

Sejak 2007 Özil secara resmi menanggalkan kewarganegaraan Turki dan beralih menjadi Jerman. Meski tim nasional Turki menuntut kembalinya 'si anak hilang'. Buat Turki, memperjuangkan Özil bukan hanya berharga dari segi olahraga, tapi juga gengsi. Hanya saja perhimpunan sepakbola Jerman DFB enggan melepas gelandang tengah yang kala itu masih berusia 18 tahun.

"Kami akan melakukan semuanya agar dia dapat bermain untuk kami," papar pelatih nasional Turki waktu itu, Fatih Terim, yang senang melontarkan pernyataan tajam dengan cara menyindir tentang urusan dalam negeri. Özil pada waktu itu bermain untuk Jerman dalam pertandingan persahabatan dan secara teoretis, dia juga dapat bermain untuk Turki. Baru setelah pertandingan resmi – yaitu kualifikasi Piala Eropa atau pertandingan Piala Dunia – seorang pemain tidak lagi dapat berganti tim nasional. Özil pun jual mahal.

Akhirnya, Özil menolak tawaran Terim dan bermain untuk tim nasional Jerman U-21 dalam pertandingan antar negara. Ia yakin ingin bermain untuk Jerman, demikian diungkapkan Özil. Meski hal itu diucapkan dengan tegas olehnya, Özil terkadang terlihat bimbang dalam menetapkan pendiriannya.





Mesut Ozil


Mesut Özil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mesut Özil
Ozil.png
Informasi pribadi
Tanggal lahir15 Oktober 1988 (umur 21)
Tempat lahir   GelsenkirchenJerman Barat
Tinggi1.80 m (5 ft 11 in)
Posisi bermainGelandang serang
Informasi klub
Klub saat iniWerder Bremen
Nomor11
Klub junior
1995–1998
1998–1999
1999–2000
2000–2005
2005–2006
DJK Westfalia 04 Gelsenkirchen
DJK Teutonia Schalke-Nord
DJK Falke Gelsenkirchen
Rot-Weiss Essen
Schalke 04
Klub senior1
TahunKlubTampil (Gol)
2006–2007
2008–
Schalke
Werder Bremen
30 (0)
38 (4)   
Tim nasional2
2006–2007
2007–
2009–
Jerman U-19
Jerman U-21
Jerman
11 (4)
11 (4)
1 (1)
1 Penampilan dan gol di klub senior
hanya dihitung dari liga domestik dan
akurat per 15 Mei 2009.
2 Penampilan dan gol di tim nasional
akurat per 04:51, 19 Februari 2009 (UTC).
Mesut Özil (lahir 15 Oktober 1988; umur 21 tahun) merupakan seorang pemain sepak bolaberkebangsaan Jerman keturunan Turki yang kini bermain di klub Werder Bremen sejakJanuari 2008. Dia pernah bermain di klub utamanya seperti Schalke.
Di timnas Jerman, dia bermain 1 kali.

Tenis Meja

Tenis meja

Suasana permainan tenis meja.

Tenis meja, atau ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Di Republik Rakyat Cina, nama resmi olahraga ini ialah "bola ping pong" (Tionghoa : 乒乓球; Pinyin : pīngpāng qiú)



Ukuran Lapangan Tenis Meja - Panjang, Lebar, Luas, Tinggi Meja Dan Net

Dalam membuat lapangan tennis meja yang baik harus sesuai dengan standar internasional baik meja pertandingan maupun jaring net yang digunakan.

A. Ukuran Meja Tenis Meja

- Panjang = 274 cm
- Lebar = 152,5 cm
- Tebal garis sisi = 2 cm
- Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm
- Luas = 4,1785 meter persegi

B. Tiang Net dan Jaring Net

- Panjang Net = 183 cm
- Lebar / Tinggi Net = 15,25 cm
- Jarak Meja Ke Tiang = 15,25 cm
- Luas Net = 0,279075 meter persegi

Di pinggir dan di tengah meja diberi garis. Umumnya warna dasar meja tenis meja adalah warna hijau dan untuk garis adalah putih. Tenis Meja = Table Tennis (internasional).




Senin, 12 Juli 2010

persib bandung vs AC Milan

Kisah Lengkap Persib vs AC Milan (Italia)

Saya mengucapkan terima kasih kepada para bobotoh (masyarakat pencinta Persib) yang selama ini masih tetap setia untuk mengunjungi blog BukuPersib meskipun akhir-akhir ini (1 oktober s.d. 28 november 2009) tidak aktif. Namun, dalam masa-masa tidak aktif ini, ternyata masih ada saja kata kunci yang selalu hidup tiap hari. Jumlahnya pun sangat dominan.

Sampai saat ini (Sabtu, 28 November 2009), kata kunci “Persib vs AC Milan” masih menjadi favorit bagi bobotoh. Karena itu, BukuPersib mencoba untuk menelusuri berita (artikel) tentang cerita lengkap pertandingan persahabatan internasional tersebut. Apalagi, saya selaku pengelola blog ini menjadi saksi mata di Senayan yang kebagian tiket murah meriah Rp 5 ribu perak :) Inilah artikel (diterbitkan Galamedia, 27 Maret 2009) karya Sdr. Endan Suhendra (wartawan Galamedia). Endan Suhendra adalah penulis buku “Persib Aing” bersama Dani Wihara (wartawan Media GO). Selamat menikmati!

*****

PESTA kemenangan dan euforia keberhasilan menjadi juara Kompetisi Perserikatan 1993/1994 belum usai. Acara bagi-bagi bonus pun masih terus berlangsung. Nah, di tengah banjir bonus itu, Persib mendapatkan bonus tambahan dari PSSI, yaitu diberikan kesempatan untuk menjajal klub raksasa Italia, AC Milan, yang akan berkunjung ke Indonesia. Pertandingan juara kompetisi amatir Indonesia 1993/1994 dengan juara Seri A Liga Italia musim yang sama itu dijadwalkan pada 4 Juni 1994 di Stadion Utama Senayan, Jakarta.

Bagi Persib, kesempatan menjajal klub besar Eropa itu merupakan yang kedua. Sebelumnya, pada 11 Juni 1987, Persib juga berkesempatan menjajal PSV Eindhoven yang saat itu diperkuat Ruud Gullit, Eric Gerets, dan Ronald Koeman. Saat itu, dengan formasi Wawan Hermawan/Erick Ibrahim (kiper), Dede Iskandar, Ade Mulyono, Ujang Mulyana, Adeng Hudaya, Bambang Sukowiyono, Uut Kuswendi, Iwan Sunarya/Dadang Kurnia, Adjat Sudradjat, Yudi Guntara, dan Dede Rosadi/Sarjono, Persib dihajar PSV 0-6.

Seperti yang sudah diagendakan, akhir Mei, rombongan Milan tiba di Jakarta. Selama lima hari di Jakarta, para pemain dan ofisial Milan menginap di Hotel Horison, Ancol.

Di antara daftar pemain Milan yang diboyong pelatih Fabio Capello tidak terdapat nama Franco Baressi dan Paolo Maldini yang tengah berkonsentrasi membela timnas Italia di Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Dua bintang Belanda, Ruud Gullit dan Marco Van Basten juga tidak turut ke Indonesia. Gullit sedang dipinjamkan ke Sampdoria, sedangkan Basten dibekap cedera. Sedangkan Jean Piere Papin memang ada dalam rombongan, tapi ia tidak bisa dimainkan karena kontraknya sudah habis per 31 Mei 1994 dan sudah memilih hijrah ke Bayern Munich.

Tanpa Baressi, Maldini, Basten, Gullit, dan Papin, tidak lantas kekuatan Milan dan Persib menjadi berimbang. Sebab, dalam rombongan yang datang ke Jakarta masih ada pemain-pemain ternama lainnya macam Marcel Dessailly, Zvonimir Boban, Dejan Savicevic, Gianluigi Lentini, Filippo Galli, Mauro Tassoti, Christian Panucci, Stefano Eranio, Fernando Di Napoli, Enzo Francescoli, Brian Laudrup, dan penjaga gawang Sebastiano Rossi. Di antara mereka, ada sederet nama pemain muda yang tengah dimatangkan Capello macam Paolo Baldieri, Christian Antigori, dan Stefano Desideri.

Empat gol sebabak

Pada Sabtu, 4 Juni 1994, pertandingan Persib kontra Milan tiba. Sebelas pemain Milan masuk ke lapangan dengan penuh kepercayaan diri tinggi. Di sisi lain, para pemain Persib harus sudah berjuang melawan rasa “kekurangpedeannya”, terutama melihat postur besar Lentini dan kawan-kawan. “Bayangkan, saya saja hanya sepundak mereka,” kata Yusuf Bachtiar.

Beberapa pemain Persib yang diturunkan pelatih Indra M. Thohir dalam pertandingan itu adalah Aries Rinaldi (kiper), Robby Darwis, Roy Darwis, Yadi Mulyadi, Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, Mulyana, Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara, Kekey Zakaria, dan Sutiono Lamso.

Saat pertandingan dimulai, para pemain Milan tampil santai. Tapi, karena perbedaan kualitas pemain yang jomplang, Persib praktis hanya mampu bermain selama 15 menit pertama. Seperti diakui Yusuf Bachtiar, selanjutnya Persib keteteran. “Selebihnya, kita digubag-gabig,” kata Yusuf sambil tersenyum.

Yusuf benar, Milan hanya memberikan angin di 15 menit pertama. Setelah itu, Dejan Savicevic unjuk gigi dengan mencetak dua gol cepat pada menit 17 dan 18. Delapan menit berselang, giliran Lentini yang menjebol gawang Aries Rinaldi untuk ketiga kalinya. Satu menit kemudian, Baldieri mengakhiri “penderitaan” Persib di babak pertama.

Sudah unggul empat gol di babak pertama, tidak membuat para pemain Milan puas. Apalagi, yang tampil di babak kedua kebanyakan pemain muda yang masih dalam tahap pemantauan Capello. Baldieri memastikan mencetak hattrick berkat dua gol tambahannya pada menit 48 dan 58. Dua gol tambahan Milan yang menggenapkan kemenangannya menjadi 8-0 dilengkapi Christian Antigori menit ke-68 dan Stefano Desideri menit ke-78. (endan suhendra/”GM”)**